PENDAHULUAN
Iklan memiliki peran ganda. Bagi produsen ia tidak hanya sebagai media informasi yang menjembatani produsen dengan konsumen, tetapi juga bagi konsumen iklan adalah cara untuk membangun citra atau kepercayaan terhadap dirinya. Produk itu sendiri sebenarnya tidak dapat diwakili hanya dengan menampilkan beberapa menit adegan atau percakapan singkat dalam layar televisi, atau melalui sekian baris kata-kata indah dalam surat kabar atau majalah, ataupun gambar wanita sensual yang mengundang perhatian para pria.
Sehebat-hebatnya iklan yang dikemas dalam ide yang muktahir, ia tidak akan pernah mewakili kualitas produk yang dipasarkan. Jika iklan terlalu diperindah lebih daripada isinya, kemungkinan ia menipu. Jika proses penipuan dilakukan secara terus terang dan meningkat, maka lambat laun ia akan menghancurkan jaringan kemitraan. Kunci keberhasilan iklan terletak pada cara memahami sikap pendengar atau pemirsa agar mereka dapat memahami gambaran produk secara jelas dan mereka dapat mengambil keputusan secara arif.
Bagaimana seharusnya produsen dan konsumen memahami fungsi iklan dengan baik?
Sonny Keraf membagi fungsi iklan dalam dua hal yaitu:
(1) iklan sebagai pemberi informasi; dan
(2) iklan sebagai pembentuk pendapat umum.
Iklan sebagai pemberi informasi sudah disinggung pada bagian awal. Iklan sebagai pembentuk pendapat umum dipakai oleh propagandis sebagai cara untuk mempengaruhi opini publik. Dalam hal ini, iklan bertujuan untuk menciptakan rasa ingin tahu atau penasaran untuk memiliki atau membeli produk.
A. FUNGSI DAN PERAN IKLAN
FUNGSI IKLAN
Yaitu sebagai pemberi informasi dan iklan sebagai pembentuk pendapat umum.
a. Iklan sebagai pemberi informasi
Iklan merupakan media untuk menyampaikan informasi yang sebenarnya kepada masyarakat tentang produk lain yang akan atau sedang ditawarkan dalam pasar. Yang ditekankan disini adalah bahwa iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkan seluruh kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu produk. Sasaran iklan adalah agar konsumen dapat mengetahui dengan baik produk itu sehingga akhirnya untuk membeli produk itu.
Sehubungan dengan iklan sebagai pemberi informasi yang benar kepada konsumen, ada tiga pihak yang terlibat dan bertanggung jawab secara moral atas informasi yang disampaikan sebuah iklan.
Ø Produsen yang memiiki produk tersebut .
Ø Biro iklan yang mengemas iklan dalam segala dimensinya: etis, estetik, informatif,dan sebagainya.
Ø Bintang iklan. Dalam hal ini, tanggung jawab moral atas informasi yang benar tentang sebuah produk pertama-tama dipikul oleh pihak produsen.
b. Iklan Sebagai Pembentuk Pendapat Umum
Berbeda dengan fungsi iklan sebagai pemberi informasi, dalam wujudnya yang lain iklan dilihat sebagai satu cara untuk mempengaruhi pendapat umum masyarakat tentang sebuah produk. Dengan kata lain, fungsi iklan adalah untuk menarik massa konsumen untuk membeli produk tersebut. Secara etis, iklan manipulasi jelas dilarang karena iklan semacam itu benar-benar memanipulasi manusia, dan segala aspek kehidupan, sebagai alat demi tujuan tertentu di luar diri manusia.
Adapun Fungsi Iklan, yaitu;
• Informing, adanya iklan membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta menfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.
• Persuading, iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk) pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan.
•
Reminding, iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para
konsumen.
• Adding value, periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi
persepsi konsumen
PERAN IKLAN
• Membangun awareness konsumen
• Mereposisi merek dengan merubah persepsi atau perilaku
PESAN IKLAN
Adanya informasi dan emosi yang seimbang dan penampilan pesan yang tepat untuk target adalah hal yang penting dalam membiau iklan yang efektif. Sehingga iklan dapat diterima audiens dan diinterpretasi dengan tepat.
Elemen-elemen
yang harus diperhatikan untuk membuat sebuah pesan promosi yaitu:
1. Balance (The Balance of the message)
Keefektifan pesan dalam sebuah
iklan tergantung pada beberapa isu.
Dalam Isu dari perspektif
penerima iklan, didalamnya terdapat dua elemen yaitu:
Keefektifan pesan dalam sebuah iklan tergantung pada beberapa isu.
Dalam Isu dari perspektif penerima iklan, didalamnya terdapat dua elemen yaitu:
a. Jumlah dan kualitas pesan yang dikomunikasikan, serta
b. Penilaian setiap individu terhadap cara pesan tersebut dikomunikasikan.
• Sehingga dari perspektif ini, bahwa sebuah iklan seharusnya dapat menyeimbangkan antara kebutuhan informasi setiap individu dan kebutuhan mendapatkan kesenangangan dalam mengonsumsi pesan tersebut.
• Pengemasan pesan dalam sebuah iklan dapat berorientasi pada produk dan rasional(high involvement), serta berorientasi pada konsumen yang berdasarkan pada fikiran dan emosi (low involvement).
• Dalam high involvement, pesan berorientasi terhadap produk, berisi informasi informasi yang berasosiasi terhadap keuntungan-keuntungan sebuah produk.
• Sedangkan dalam low involvement, pesan focus pada image yang ditanamkan pada penerima pesan.
2. Structure
Sebuah bagian penting dalam menyusun sebuah strategi pengemasan sebuah iklan adalah dengan mempertimbangkan cara mengkomunikasikan poin-poin kunci atau inti pesan yang ingin ditampilkan kepada target audiens.
Struktur-struktur yang perlu diperhatikan dalam membuat pola sebuah pesan iklan yaitu:
Conclusion Drawing
• Berawal dari adanya yang mempertanyakan tentang siapa yang seharusnya menyimpulkan sebuah pesan iklan. Apakah dari pesan iklannya sendiri ataukah audiens sendiri yang menyimpulkan sendiri pesan iklannya.
• Tetapi sebuah kesimpulan yang dibuat secara eksplisit dinilai lebih efektif karena lebih mudah dipahami sehingga efektifitasan pesan menjadi lebih besar.
One and two-side messages
• Berisi tentang isu yang seharusnya ditampilkan kepada audiens. Bisa berupa isu one-side message , bisa juga isu two-sided messages.
• One-side message, hanya melihat dari satu sisi dan menampilkan satu argumen dalam sebuah pesan. Cara ini efektif untuk audiens yang low-educated dan audiens yang pro terhadap isu yang ditampilkan.
• Two-sides message, melihat dan menampilkan argument dari dua sisi, yaitu melihat dari sisi positif dan juga sisi negatifnya.
3. perceived source ( Sumber )
• factor penting dalam elemen ini adalah kredibilitas.
• Kredibilitas tersebut terkait dengan keefektifan pesan dan level persuasi dari pesan tersebut.
• Komponen kunci dalam kredibilitas dari sumber adalah pengetahuan yang dimiliki oleh sumber dan motivasi pribadi dari sumber tersebut.
Establishing credibility
• Aspek dasar sebuah kredibilitas adalah terpercaya dan kecakapan.
• Kredibilitas sumber bisa ditentukan dengan menggunakan dari iklan tersebut langsung (initiator) atau juga bisa menggunakan spokesperson.
Credibility established by the initiator
• Reputasi dan citra yang baik merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Dan hal tersebut dapat mempengaruhi kredibilitas.
• Factor yang mempengaruhi kredibilitas adalah Branding. Branding dapat membuat konsumen mengenali dan membuat asosiasi produk sehingga menghalangi kemungkinan konsumen akan lebih memilih produk yang lain.
Credibility established by a spokesperson
• Sumber adalah orang-orang atau pihak yang ditunjuk untuk menyampaikan pesan. sumber inilah yang membawa pesan seolah-olah pesan tersebut dari dirinya sendiri.
• Oleh karena itu. Sumber yang ditunjuk (spokesperson) untuk menyampaikan pesan haruslah seseorang yang kredibel.
• Tipe-tipe spokesperson ada empat, yaitu The expert, the celebrity, the chief executive officer, dan the consumers.
• The Expert
Mengguanakan individu-individu
yang handal dan memanfaatkan symbol dari dalam tokoh tersebut.
Contohnya dengan mengunakan
baju panjang warna putih, berkaca mata, dan botak, yang disimbolkan
sebagai seorang professor.
Simbolisasi ini juga biasanya
melibatkan, stereotypes, dan identifikasi.
Mengguanakan individu-individu yang handal dan memanfaatkan symbol dari dalam tokoh tersebut.
Contohnya dengan mengunakan baju panjang warna putih, berkaca mata, dan botak, yang disimbolkan sebagai seorang professor.
Simbolisasi ini juga biasanya melibatkan, stereotypes, dan identifikasi.
• Entertainment and Sporting Celebrities
Menggunakan sosok selebritis
tidak hanya untuk membangun kredibilitas, khususnya untuk high involvement
dan low involvement, tetapi juga bisa untuk menarik perhatian individu.
Tetapi dalam menggunakan
selebritis, biasanya ditemukan banyak masalah seperti :
Menggunakan sosok selebritis tidak hanya untuk membangun kredibilitas, khususnya untuk high involvement dan low involvement, tetapi juga bisa untuk menarik perhatian individu.
Tetapi dalam menggunakan selebritis, biasanya ditemukan banyak masalah seperti :
1. Kecocokan image selebritis tersebut dengan produk yang mereka wakili dan reaksi target audiens terhadap selebritis tersebut. Apakah audiens menerima selebritis tersebut atau tidak?.
2. Gaya hidup selebritis yang berubah-ubah dikhawatirkan membawa dampak buruk juga terhadap berubahnya image sebuah brand.
3. Audiens lebih mengingat selebritisnya, daripada produk yang mereka wakili.
• Chief Executive Officer (CEO)
Menggunakan CEO sebagai spokesperson memungkinkan apabila CEO mempunyai image yang positif dan menarik di layar, sehingga hal tersebut bisa meningkatkan kredibilitas.
Biasanya menggunakan
testimonial-testimonial.
Biasanya menggunakan testimonial-testimonial.
• The Consumer
Dengan menggunakan konsumen maka pesan dinilai akan lebih mudah diterima oleh audiens karena anggapan adanya kesamaan gaya hidup, ketertarikan, dan opini konsumen tersebut dengan penonton. Sehingga diharapkan penonton akan terpersuasif.
Sleeper Effect
• Pengaruh sebuah iklan terhadap seorang individu dapat meningkat dari waktu ke waktu.
• Oleh karena itu digunakanlah sumber yang kredibel untuk mengulangi pesan tersebut sehingga pengaruh dari pesan tersebut tetap terjaga dan pesan pun menjadi efektif.
4. Presentation Of Message
• Focus pada appeals yang disesuaikan dengan target audiens yang dituju.
• Merupakan tahap eksekusi sebuah pesan.
• Appeals dapat membentuk dan mempengaruhi persepsi dan ekspektasi audiens.
• Presentasi sebuah pesan diasisiasikan ke dalam dua bentu, yaitu didominasi oleh product-oriented informasi dan dodominasi oleh appeals yang emosional-senses.
Appeals Based Upon The Provision Of Information
• Menekankan pada pembuatan pesan yang logis dan rasional serta similar dengan kehidupan audiens sehingga audiens lebih aware dengan pesan yang ditampilkan.
Factual
• Tujuan utama appeals ini adalah menyediakan informasi-informasi.
• Diperuntukkan high involvement dimana konsumen-konsumen termotivasi untuk mendapatkan informasi-informasi yang mereka butuhkan.
• Persuasi merupakan sentral dari appeals ini.
• Sehingga pesan iklan dituntut untuk rasional dan berisi argument yang masuk akal.
Slice Of Life
• Kredibilitas merupakan factor yang sangat penting dan fital diterimanya sebuah iklan.
• Iklan harus dapat menampilkan pesan-pesan yang dapat dicerna penonton dengan mudah, yaitu dengan menonjolkan ”simialirity” atau kesamaan dengan target audiensnya.
• Proses menciptakan kesamaan tersebut merupakan potongan hidup dari sebuah iklan.
• Dengan adanya kesamaan yang diciptakan diharapkna konsumen dapat dengan mudah menyimpulkan sesuai dengan yang diinginkan oleh pembuat iklan.
Demonstration
•
Appeals ini menekankan pada
adanya “masalah” yang dihadapi oleh penonton.
• Focus brandnya dilukiskan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ditampilkan tadi.
• Contohnya : lantai kotor, sakit kepala. Maka focus brandnya pada sakit, dan kotor.
Comparative Advertising
• Pesan yang dibuat fukus untuk membandingkan sebuah brand dengan competitor utama atau membandingkan dengan seluruh kompetitior.
• Tujuannya untuk menunjukkan siperioritas brand tersebut dibandingkan dengan brand yang lain.
Appeals Based Upon Emotions and Feelings
• Banyaknya iklan yang ada membuat iklan harus ditampilkan secara “berbeda”
• Menjadi berbeda yaitu dengan mendasarkan pesan pada emosi.
Fear
• Ada dua tipe dari fear appeals
ini:
1. Menekankan pada aspek negatif atau ancaman pada fisik dan perilaku yang dikaitkan dengan kegunaan sebuah produk. Contohnya : pesan asuransi, pasta gigi, dsb.
2. Menekankan pada ketakutan akan penolakan social jika tidak menggunakan sebuah produk tersebut. Contohnya: sampo anti ketombe, deodorant.
Humour
• Penggunaan humor sangat atraktif
karena dapat menarik perhatian penonton.
• Alasan penggunaan humor karena humor dapat membuat mood penonton menjadi positif.
• Dengan mood yang positif, iklan dapat dicerna dengan positif juga.
Animation
• Efektif digunakan untuk target marget anak-anak.
• Alasan utama menggunakan animasi karena dapat mengubah atau mengurangi kebosanan dan ketidaktertarikan menjadi menarik perhatian.
• Dapat meng-cover pesan-pesan yang kompleks.
Sex
• Digunakan untuk menarik perhatian
audiens.
• Biasa digunakan untuk iklan parfum.
Music
• Dapat menghubungkan sekuen-sekuen
antar bagian iklan.
• Music yang dimainkan dapat membentuk asosiasi terhadap produk sehingga membuat audiens tertarik.
• Berfungsi untuk membedakan satu produk dengan produk yang lain.
• Tujuan penggunaan musik : menciptakan mood dan menyampaikan pesan yang diinginkan, selain itu juga dapat menjadi brand equity.
• Contoh: mobil.
Fantasy and surelism
• Memungkinkan untuk membuat simbol-simbol dan gambar-gambar yang ingin diasosiasikan dengan tujuan tertentu.
JENIS-JENIS IKLAN
Dilihat dari tujuannya, ada beberapa jenis iklan, yakni : comercial advertising, corporate advertising, dan public service advertising.
Comercial Advertising.
Comercial Advertising.
Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan komersial ini sendiri terbagi menjadi beberapa macam.
• Iklan Strategis. Digunakan untuk membangun merek. Hal itu dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. Perhatian utama dalam jangka panjang adalah memposisikan merek serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar. Iklan ini mengundang konsumen untuk menikmati hubungan dengan merek serta meyakinkan bahwa merek ini ada bagi para pengguna.
• Iklan Taktis. Memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respon pada hari yang sama.
Corporate Advertising.
Corporate Advertising.
Iklan yang bertujuan membangun citra suatu perusahaan yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Iklan Corporate akan efektif bila didukung oleh fakta yang kuat dan relevan dengan masyarakat, mempunyai nilai berita dan biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Iklan Corporate merupakan bentuk lain dari iklan strategis ketika sebuah perusahaan melakukan kampanye untuk mengkomunikasikan nilai-nilai korporatnya kepada Public.
Iklan Corporate sering kali berbicara tentang nilai-nilai warisan perusahaan, komitmen perusahaan kepada pengawasan mutu, peluncuran merek dagang atau logo perusahaan yang baru atau mengkomunikasikan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
Public Service Advertising.
Public Service Advertising.
Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye social marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat. Biasanya pesan Iklan Layanan Masyarakat berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau merubah perilaku yang “tidak baik” supaya menjadi lebih baik, misalnya masalah kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap perbedaan pendapat, keluarga berencana, dan sebagainya.
Bermacam-macamnya tujuan dari sebuah iklan yang dibuat oleh sebuah perusahaan maka berdampak pada berbedanya jenis-jenis dari sebuah iklan. Iklan yang sering muncul diberbagai media dan umumnya dibuat oleh perusahaan periklanan adalah sebagai berikut :
Iklan Komersial
Iklan Komersial
Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan komersial ini sendiri terbagi menjadi beberapa macam, yaitu (Lwin & Aitchison. 2005)
Iklan Strategis
Iklan Strategis
Digunakan untuk membangun merek. Hal itu dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. Perhatian utama dalam jangka panjang adalah memposisikan merek serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar. Iklan ini mengundang konsumen puntuk menikmati hubungan dengan merek serta meyakinkan bahwa merek ini ada bagi para pengguna.
IklanTaktis
IklanTaktis
Memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respon pada hari yang sama.
Iklan Corporate
Iklan Corporate
Iklan yang bertujuan membangun citra suatu perusahaan yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut
Iklan Corporate akan efektif bila didukung oleh fakta yang kuat dan relevan dengan masyarakat, mempunyai nilai berita dan biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Iklan Corporate merupakan bentuk lain dari iklan strategis ketika sebuah perusahaan melakukan kampanye untuk mengkomunikasikan nilai-nilai korporatnya kepada public
Iklan Corporate sering kali berbicara tentang nilai-nilai warisan perusahaan, komitmen perusahaan kepada pengawasan mutu, peluncuran merek dagang atau logo perusahaan yang baru atau mengkomunikasikan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Iklan adalah membawa pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada khalayak ramai Maka dari itu kita harus mengerti apa sesungguhnya fungsi iklan, iklan berfungsi untuk :
1. Menghadapi dan mengatasi kompetisi
2. Menunjang penjualan dalam jangka waktu pendek dan panjang
3. Memupuk imej atau goodwill
4. Merebut share of mind
5. Membuka dan memupuk market segmen baru
6. Memprkenalkan produk atau jasa kepada masyarakat
7. Memelihara loyalitas konsumen
8. Mengatasi natural decline
9. Mempengaruhi keputusan membeli
10. Mendukung usaha promosi
11. Memberikan patokan terhadap perancangan terget produk
Iklan Layanan Masyarakat
Iklan Layanan Masyarakat
Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye
sosial marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau
pelayanan masyarakat
Biasanya pesan Iklan Layanan Masyarakat berupa ajakan, pernyataan atau himbauan
kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi
kepentingan umum atau merubah perilaku yang “tidak baik” supaya menjadi lebih
baik, misalnya masalah kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap
perbedaan pendapat, keluarga berencana, dan sebagainya
KETERBATASAN IKLAN MEDIA MASSA
Secara umum, keterbatasan iklan media massa adalah sebagai berikut :
1. Tidak cukup kuat untuk mempengaruhi audiens dengan karakteristik yang kuat
2. Durasi terlalu cepat (bagi TV dan radio) sehingga pesan kadang kurang tersampaikan
3. Terjadinya sleeper effect, atau pengaruh iklan akan berkurang dalam waktu kira-kira enam minggu
Sementara secara spesifik, keterbatasan iklan media massa adalah sebagai berikut:
MAJALAH
MAJALAH
• Kadang kurang mencapai segmen pasar
• Dampaknya lambat
KORAN
• Menerima sedikit perhatian karena sedikitnya waktu membaca para
pembacanya
KORAN
• Menerima sedikit perhatian karena sedikitnya waktu membaca para
pembacanya
• Remaja dan dewasa muda tidak membaca koran lagi, yang berarti iklan tidak dapat menjangkau kalangan tersebut
• Terjadi penurunan produksi koran,yang berarti iklan ikut terkena imbasnya karena semakin sedikit orang yang melihatnya
TV
TV
• Waktu penayangan pendek sehingga harus diulang-ulang
• Penonton terfragmentasi/pemotongan, berarti tidak bisa mencapai semua kalangan
RADIO
RADIO
• Kurangnya dampak dan kemampuan untuk menjangkau audiens
• Kurangnya perhatian dari audiens
• Audiens sedikit
• Pesan pendek hingga harus diulang-ulang
BEBERAPA
PERSOALAN ETIS DALAM PER IKLANAN
BEBERAPA PERSOALAN ETIS DALAM PER IKLANAN
Ada beberapa persoalan etis yang ditimbulkan oleh iklan, khususnya iklan manipulative dan iklan pesuasif non-rasional yaitu :
Iklan
merong-rong otonomi dan kebebasan manusia. Iklan
membuat manusia tidak lagi dihargai kebebasannya dalam menentukan
pilihannya untuk memperoleh produk tertentu. Banyak pilihan dan pola
konsumsi manusia modern sesungguhnya adalah pilihan iklan. Manusia didikte
oleh iklan dan tunduk kepada kemauan iklan, khususnya iklan manipultive
dan persuasive non rasional. Ini justru sangat bertentangan dengan
inferati moral Kant bahwa manusia tidak boleh diperlakukan hanya
sebagai alat demi kepentingan lain diluar dirinya. Manusia harus dihargai
sebagai makhluk yang mampu menentukan pilihannya sendiri, termasuk dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Pada fenomena iklan manipulative,
manusia benar-benar menjadi objek untuk mengeruk keuntungan
sebesar-besarnya dan tidak sekedar diberi informasi untuk membantunya
memilih produk tertentu.
Iklan merong-rong otonomi dan kebebasan manusia. Iklan membuat manusia tidak lagi dihargai kebebasannya dalam menentukan pilihannya untuk memperoleh produk tertentu. Banyak pilihan dan pola konsumsi manusia modern sesungguhnya adalah pilihan iklan. Manusia didikte oleh iklan dan tunduk kepada kemauan iklan, khususnya iklan manipultive dan persuasive non rasional. Ini justru sangat bertentangan dengan inferati moral Kant bahwa manusia tidak boleh diperlakukan hanya sebagai alat demi kepentingan lain diluar dirinya. Manusia harus dihargai sebagai makhluk yang mampu menentukan pilihannya sendiri, termasuk dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Pada fenomena iklan manipulative, manusia benar-benar menjadi objek untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dan tidak sekedar diberi informasi untuk membantunya memilih produk tertentu.
Dalam
kaitan dengan itu iklan manipulative dan persuative non rasional
menciptakan kebutuhan manusia dengan akibat manusia modern menjadi
konsumtif. Secara ekonomis hal itu baik karena akan menciptakan permintaan
dan ikut menaikkan daya beli masyarakat.bahkan dapat memacu produktivitas
kerja manusia hanya demi memenuhi kebutuhn hidupnya yang terus bertambah
dan meluas.namun dipihak lain muncul masyarakat konsumtif, dimana banyak
dari apa yang dianggp manusia sebagai kebutuhannya yang sebenarnya bukan
kebutuhan yang hakiki.
Dalam kaitan dengan itu iklan manipulative dan persuative non rasional menciptakan kebutuhan manusia dengan akibat manusia modern menjadi konsumtif. Secara ekonomis hal itu baik karena akan menciptakan permintaan dan ikut menaikkan daya beli masyarakat.bahkan dapat memacu produktivitas kerja manusia hanya demi memenuhi kebutuhn hidupnya yang terus bertambah dan meluas.namun dipihak lain muncul masyarakat konsumtif, dimana banyak dari apa yang dianggp manusia sebagai kebutuhannya yang sebenarnya bukan kebutuhan yang hakiki.
Yang juga
menjadi
persoalan etis yang serius adalah bahwa iklan manipulative dan persuative
non rasional malah membentuk dan menentukan identitas atau ciri dari
manusia modern. Manusia modern merasa belum menjadi dirinya kalau belum
memiliki barang sebagimana di tawarkan iklan, ia belum merasa diri penuh
kalau belum memakai minyak rambut seperti diiklankan bintang film terkenal
dan seterusnya. Identitas manusia modern hanyalah identitas misal : serba
sama, serba tiruan, serba polesan dan serba instan. Manusia mengkonsumsi
produk yang sama, maka jadilah identitas manusia modern jadinya hanyalah
rancangan pihak tertentu di fabricated. Yang di pujapun lebih banyak kali
adalah kesan luar, polesan, kepura-puraan.
Yang juga menjadi persoalan etis yang serius adalah bahwa iklan manipulative dan persuative non rasional malah membentuk dan menentukan identitas atau ciri dari manusia modern. Manusia modern merasa belum menjadi dirinya kalau belum memiliki barang sebagimana di tawarkan iklan, ia belum merasa diri penuh kalau belum memakai minyak rambut seperti diiklankan bintang film terkenal dan seterusnya. Identitas manusia modern hanyalah identitas misal : serba sama, serba tiruan, serba polesan dan serba instan. Manusia mengkonsumsi produk yang sama, maka jadilah identitas manusia modern jadinya hanyalah rancangan pihak tertentu di fabricated. Yang di pujapun lebih banyak kali adalah kesan luar, polesan, kepura-puraan.
Bagi
masyarakat modern tingkat perbedaan ekonomi dan social yang tinggi akan
merong-rong rasa keadilan sosial masyarakat. Iklan yang menampilkan yang
serba mewah sangat ironis dengan kenyataan sosial, dimana banyak anggota
masyarakat masih berjuang sekedar hiup. Iklan yang mewah trampil
seakan-akan tanpa punya rasa solidaritas dengan sesama yang miskin.
Bagi masyarakat modern tingkat perbedaan ekonomi dan social yang tinggi akan merong-rong rasa keadilan sosial masyarakat. Iklan yang menampilkan yang serba mewah sangat ironis dengan kenyataan sosial, dimana banyak anggota masyarakat masih berjuang sekedar hiup. Iklan yang mewah trampil seakan-akan tanpa punya rasa solidaritas dengan sesama yang miskin.
MAKNA ETIS MENIPU DALAM IKLAN
MAKNA ETIS MENIPU DALAM IKLAN
Prinsip etika bisnis yang paling relevan disini adalah prinsip kejujuran, yakni mengatakan yang benar dan tidak menipu. Prinsip ini tidak hanya menyangkut kepentingan banyak orang melainkan pada akhinya menyangkut kepentingan perusahaan atau bisnis seluruhnya sebagai sebuah profesi yang baik. Namun persoalannya adalah apa makna etis menipu disini. Sejauh mana sebuah iklan dikategorikan menipu dan dikutuk secara moral?
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, kata tipu mengandung pengertian perbuatan atau perkataan yang tidak jujur (bohong, palsu dan sebagainya) dengan maksud untuk menyesatkan, mengakali atau mencari untung. Dengan kata lain menipu adalah mengenakan tipu muslihat, mengecoh, mengakali memperdaya, atau perbuatan curang yang dijalankan dengan niat yang telah direncanakan. Dalam tindakan menipu ada niat sadar dari pelaku untuk memperdaya dan mengecoh orang lain. Dari sudur pandang moral, menipu lalu dilihat sebagai tindakan yang tidak jujur dengan maksud untuk memperdaya orang lain. Karena itu menipu bertentangan dengan prinsip kejujuran yang karena itu secara moral dinilai sebagai tidak baik dan terkutuk.
Sehubungan dengan itu perlu dibedakan antara menipu “positif” dan menipu “negatif”. Menipu positif berarti secara sengaja mengatakan hal yang tidak ada dalam kenyataan dengan maksud untuk memperdaya orang lain. Menipu negatif adaah secara sadar tidak mengatakan (atau menyembunyikan) kenyataan yang sebenarnya (biasanya kenyataan yang tidak baik atau berbahaya) sehingga orang lain terpedaya. Dengan demikian, iklan yang membuat pernyataan yang salah atau tidak benar, tidak sesuai dengan kenyataan dan memang dketahui tidak benar oleh pembuat iklan dan produsen barang tersebut dengan maksud untuk memperdaya atau mengecoh konsumen adalah sebuah tipuan dan karena itu harus dinilai sebgai iklan yang tidak etis. Singkatnya, semua iklan yang di buat dengan melebih-lebihkan kenyataan sebenarnya dari produk tertentu dengan maksud untuk memperdaya, menghasut, dan membujuk konsumen untuk membeli produk itu dianggap sebagai iklan yang tidak etis. Demikian pula iklan yang secara sengaja menyembunyikan kenyataan negatif tertentu. Jelas telah melakukan penipuan. Sebaliknya iklan yang memberi informasi yang salah, tanpa sadar atau tanpa mengetahuinya. Suatu kondisi yang perlu di buktian bukanlah iklan yang menipu melainkan hanyalah iklan yang bohong. Karena itu secara moral tidak dikutuk. Namun apabila telah diketahui bahwa apa yang dikatakan dalam iklan itu tidak sesuai dengan kenyataan antara lain melalui pengaduan konsumen iklan semacam itu harus dicabut. Kalau dibiarkan terus oleh biro iklan atau produsennya, itu berarti pihak biro iklan dan produsen secara implicit memang bermaksud memperaya konsumen dan karena itu selanjutnya dianggap iklan yang menipu, tidak etis, dan harus dikutuk secara moral
Dalam hal ini kant membantu kita dengan sebuah definisi menipu dari segi moral yang jauh lebih komprehensif. Menurut Kant, menipu adalah memberi pernyataan yang salah secara sengaja dengan maksud untuk memperdaya orang lain dan/atau kalau orang memberi pernyataan telah berjanji untuk menyatakan apa yang sebenarnya atau kalau pernyatan itu disampaikan kepada orang yang berhak mengetahui kebenarannya.
Jadi ada paling kurang tiga kondisi yang bisa di kategorikan sebagi menipu
Pernyataan
yang salah secara sengaja dengan maksud untuk memperdaya orang lain
Pernyatan
yang salah itu berkaitan dengan janji kepada pihak yang dituju untuk
menyatakan apa
adanya
Pernyataan
salah itu diberikan kepada orang yang berhak mengetahui kebenarannya.
Pernyataan yang salah secara sengaja dengan maksud untuk memperdaya orang lain
Pernyatan yang salah itu berkaitan dengan janji kepada pihak yang dituju untuk menyatakan apa adanya
Pernyataan salah itu diberikan kepada orang yang berhak mengetahui kebenarannya.